Review Buku : Manajemen Proyek dan Implementasi
Bab 2
SIKLUS HIDUP PROYEK
Pendahuluan
Proyek selalu berubah mengikuti
tahap-tahap tertentu , seperti halnya
sebuah produk . Tahap tahap tersebut itu meliputi Riset dan Pengembangan,
Pembuatan Desain, Pengenalan ke pasar, Pertumbuhan, Matang, Penurunan sampai
produk tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi
Setiap proyek yang dilakukan biasanya akan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu, yang dinamakan dengan siklus hidup proyek. Tahap ini dianalogikan dengan siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek dibagi menjadi:
Setiap proyek yang dilakukan biasanya akan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu, yang dinamakan dengan siklus hidup proyek. Tahap ini dianalogikan dengan siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek dibagi menjadi:
a.
Tahap Konsepsi
b.
Tahap Perencanaan
c.
Tahap Esekusi
d.
Tahap Operasi
Pada tahap yang pertama yaitu
tahap Konsepsi meliputi inisiasi dan analisis kelayakan. Kemudian pada tahap
Perencanaan meliputi jadwal, anggaran, sumber daya, risiko, dan staffing. Untuk
tahap Esekusi meliputi laporan status, perubahan, kualitas dan forecasts. Dan
pada tahap Operasi meliputi training kostumer, transfer dokumen, penugasan
kembali staff, dan lesson learned.
KONSEPSI
Tahap konsepsi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Inisiasi Proyek
Proyek dimulai dengan di temukannya
suatu masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. Inisiasi adalah saat
dimana ide dari pembuatan proyek lahir.
Namun ide tersebut harus di klarifikasikan terhadap masalah yang kemudian
dipertimbangkan solusinya, agar proyek tersebut dapat dilaksanakan.
2.
Kelayakan
Proyek
proses menginvestigasi
masalah-masalah yang akan timbul dan mengembangkan solusinya secara lebih
detail, agar lebih menguntungkan dan bermanfaat.
Investigasi awal hanya merupakan studi kelayakan
pendahuluan.
Permintaan
Proposal
Di dalam permintaan proposal ini akan
dilampirkan tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performansi, batasan
ongkos, dan jadwal, kebutuhan data, jenis kontrak yang diinginkan.
Kontraktorlah yang mengirim proposal tersebut yang nantinya user akan memilih
salah satu sebagai pelaksana utamanya.
Proposal Proyek
Kontraktor perlu mengeluarkan
sejumlah biaya dan waktu untuk menyiapkan proposal. Maka penyiapan proposal
perlu ditangani oleh manajemen puncak. Pembuatan proposal adalah pekerjaan
penting yang harus dilakukan sebelum suatu proyek didapatkan.Proposal memiliki
beberapa pokok isi seperti Surat pengantar , Ringkasan Eksekutif , Bagian
teknis , manfaat / keuntungan yang akan diperoleh , Jadwal , bagian keuangan ,
bagian legal , dan kualifikasi manajemen .
Pemilihan Proposal
Pemilihan proposal disini sangatlah penting , kontraktor biasanya memilih proposal yang cocok dengan sistem yang diinginkan .Proposal yang masuk akan dievaluasi
berdasarkan syarat yang sudah ditentukan. Pada evaluasi pertama dilakukan
berdasarkan syarat-syarat administrasi. Syaratnya ini meliputi:
·
Aspek Hukum
Pada aspek ini perlu diperhatikan
apakah aspek hukum perusahaan peserta lelang sudah memenuhi syarat.
·
Bidang Pekerjaan
Perlu dilihat apakah perusahaan
mempunyai pengalaman yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan.
·
Aspek Finansial
Perlu diperhatikan juga apakah
perusahhaan peserta lelang cukup layak dalam segi ekonomi.
Negoisasi Kontrak
Negosiasi merupakan salah satu cara untuk melakasanakan suatu transaksi yang kompleks antara beberapa pihak. Keberhasilan dari negosiasi itu dipengaruhi dari faktor penguasaan informasi, waktu yang tersedia, kekuatan dan semangat pihak-pihak yang melakukan negosiasi.
Negosiasi merupakan salah satu cara untuk melakasanakan suatu transaksi yang kompleks antara beberapa pihak. Keberhasilan dari negosiasi itu dipengaruhi dari faktor penguasaan informasi, waktu yang tersedia, kekuatan dan semangat pihak-pihak yang melakukan negosiasi.
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini akan menjelaskan isi dari rencana proyek yang meliputi
penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara
detail. Isi dari rencana proyek terdiri dari:
a.
Jadwal pekerjaan
b.
Anggaran dan sistem
pengendalian biaya
c.
Work Breakdown Structure secara rinci
d.
Bagian-bagian yang beresiko
tinggi dan cukup sulit
e.
Rencana sumberdaya manusia dan
pemakaian sumberdaya lain
f.
Rencana pengujian hasil proyek
g.
Rencana dokumentasi
h.
Rencana peninjauan pekerjaan
i.
Rencana pelaksanaan hasil
proyek
Rencana-rencana diatas ini harus
memenuhi apa yang diinginkan oleh user mulai dari segi jadwal pekerjaan, aliran
kas, material yang diinginkan oleh user serta metode kerja yang bisa diterima
oleh user.
Tahap Eksekusi
Pada tahap ini campur tangan
user sudah mulai berkurang, namun pelaksana proyeklah yang mempunyai campur
tangan yang lebih dalam penyelesaiannya.
- Desain : Dalam tahap ini proses pembuatan proyek akan diterjemahkan dalam bentuk gambar, diagram atau skema. Untuk melakukan sebuah desain, pekerjaan harus dibagi kedalam sub-sub pekerjaan yang lebih kecil.
- Pengadaan Sarana dan Prasarana : Dalam tahap ini dilakukan pengadaan fasilitas pendukung maupun material untuk ke tahap selanjutnya.
- Produksi : Setelah semua bahan pendukung dipenuhi, maka bisa dilakukan pelaksanaan produksi.
- Implementasi : Jika produk telah siap diserahkan kepada user. User akan menguji produk itu dengan bantuan kontraktor untuk memastikan apakah cocok dengan kebutuhannya dan pengoprasian produknya sesuai atau tidak (jika rumit akan dibantu oleh kontraktor).
Tahap Operasi
Saat hasil proyek sudah diserahkan kepada user
maka proyek dianggap selesai. Namun
keterlibatan kontraktor masih berlangsung di dalam evaluasi sistem atau produk
yang dibuat serta pemeliharaannya. Hal itu dikarenakan setelah sistem produksi
berjalan beberapa waktu, bisa saja sistem itu menuntut perubahan karena adanya
perubahan lingkungan atau perkembangan teknologi.
Bab 3
ORGANISASI PROYEK
Pendahuluan
Saat sebuah perusahaan sudah berhasil,
maka perusahaan akan cenderung berkembang. Perkembangan tersebut seperti
penambahan spesialis pekerja pada bidang tertentu. Jika tugas mulai berkembang
maka struktur organisasi disebuah perusahaan juga akan mengalami perubahan.
Secara umum terdapat beberapa dasar penyusunan struktur organisasi,
yaitu: Berdasar produk ,Berdasar lokasi , Berdasar proses , Berdasar pelanggan , dan Berdasarkan
fungsi.
Proyek Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
Agar proyek dapat ditempatkan di dalam
sebuah perusahaan, maka kita bisa memasukkan proyek sebagai bagian fungsional
di sebuah perusahaan. Organisasi fungsional dibagi berdasarkan fungsi-fungsi yang
ada pada perusahaan tersebut.Fungs-fungsi itu terdiri dari fungsi pemasaran, personalia,
produksi, keuangan, dan sebagainya yang dibentuk menjadi struktur organisasi
fungsional yang dipimpin oleh General Manager.
Terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan menggunakan struktur
organisasi fungsional. Keuntungan dan kelebihan organisasi fungsional ini
adalah:
- Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan. Orang-orang yang mempunyai keahlian tertentu akan ditempatkan pada sebuah divisi yang menjadi base administrasi, namun orang-orang tersebut bisa ditugaskan kembali ke pekerjaan semula.
- Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan di banyak proyek yang berbeda.
- Orang-orang dengan keahlian yang berbeda dapat dikelompokkan dalam satu grup untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya dalam menyelesaikan sebuah masalah.
- Divisi fungsional bisa menjadi pokok kelangsungan teknologi bila ada seseorang yang keluar dari proyek atau sebuah organisasi.
- Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir kedepan yang baik bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.
Organisasi Proyek Murni
Selain dari organisasi
fungsional, terdapat juga organisasi proyek murni dimana organisasi ini berdiri
sendiri dalam staf teknis, administrasi yang terpisah dan ikatan dengan
organisasi induk hanya dalam bentuk laporan kemajuan atau kegagalan secara
periodik. Organisasi ini memberikan petunjuk administrasi, keuangan, personalia
dan prosedur kontrol secara detail. Struktur ini dipimpin oleh Manajemen
Proyek, dan dibawahnya terdapat fabrikasi, desaim, dan procurement yang setiap
bagiannya mempunyai tugas masing-masing.
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
a.
Manajemen Proyek mempunyai
wewenang untuk mengelola proyek, walaupun harus melapor pada organisasi induk.
b.
Semua anggota tim proyek secara
langsung bertanggung jawab terhadap manajer proyek.
c.
Pendeknya komunikasi antara
manajer proyek dengan esekutif di dalam organisasi.
d.
Bila terdapat proyek yang
sejenis, organisasi ini bisa memanfaatkan para ahli yang sama secara sekaligus.
e.
Orang-orang yang terlibat dalam
proyek bertanggungjawab pada satu atasan saja.
f.
Mudah dilaksanakan.
g.
Adanya dukungan secara
menyeluruh terhadap proyek.
Keterbatasan yang ada dalam organisasi ini:
a.
Terjadinya duplikasi usaha dan
fasilitas saat organisasi mempunya proyek yang cukup banyak untuk dikerjakan.
b.
Biaya pengeluaran yang cukup
mahal karena organisasi ini berdiri sendiri dengan staf yang cukup banyak.
c.
Banyaknya sumberdaya yang tidak
terpakai/ berlebihan guna mendapatkan dukungan teknis dan teknologi.
d.
Jika proyek sudah selesai
banyak pekerja yang harus dihentikan, karena sudah tidak mempunyai kontrak
kerja lagi.
e.
Prosedur proyek yang tidak
konsisten.
Organisasi Matriks
Organisasi
ini menggabungkan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki oleh organisasi fungsional dan organisasi proyek murni yang
nantinya akan disebut sebagai organisasi matriks. Organisasi matriks merupakan
organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional pada organisasi
induk.
Memilih Bentuk Organisasi Proyek
Dalam memilih bentuk organisasi
yang diinginkan, seorang manajer proyek jarang bertanggungjawab dalam melakukan
perancangan organisasi proyek. Oleh sebab itu disini akan diberikan kriteria
yang mendasari pemilihan sebuah organisasi proyek:
1.
Frekuensi adanya proyek baru :
seberapa sering suatu perusahaan mendapatkan sebuah proyek dan sejauh mana
perusahaan terlibat didalam proyek tersebut.
2.
Berapa lama proyek tersebut
berlangsung.
3.
Ukuran proyek : tingkat
pemakaian tenaga kerja, modal dan sumberdaya yang dibutuhkan.
4.
Kompleksitas hubungan : jumlah
bidang fungsional yang terlibat dalam proyek dan bagaimana hubungan
ketergantungannya.
Kriteria lain
sebagai pertimbangan pemilihan bentuk organisasi adalah ketidakpastian,
keunikan, pentingnya faktor biaya dan waktu. Karena hal tersebut merupakan
risiko yang akan muncul pada sebuah perusahaan saat membuat proyek.
Bab 4
TIM PROYEK
Pendahuluan
Tim proyek merupakan gabungan
personil-personil di dalam organisasi pengelola proyek. Tim proyek dibagi
menjadi dua yaitu tim inti dan tim personil fungsional. Tim inti
bertanggungjawab ke manajer proyek, dan menangani pekerjaan-pekerjaan
perencanaan seperti menyusun jadwal dan anggaran, desain dan rekayasa, dan
kegiatan pembelian material dan perlengkapan pendukung proyek yang bertempat di
kantor pusat.
Manajer Proyek
Peran Manajer Proyek
Manajer Proyek mempunyai peran
penting di dalam sebuah proyek seperti sebagai integrator, komunikator, pembuat
keputusan, motivator, entrepreneur,
dan agen peubah. Integrator dimana Manajer mengintegrasikan beberapa pekerjaan
guna mencapai tujuan tertentu. Komunikator yaitu saat Manajer sebagai tempat
terkahirnya tujuan laporan-laporan, memo, perintah serta keluhan dari beberapa
pihak. Pembuat Keputusan oleh Manajer akan mengambil keputusan mengenai
relokasi sumberdaya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria biaya,
jadwal dan peformansi, serta kepustusan tingkat tinggi sekalipun.
Motivator oleh Manajer harus
menumbuhkan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan pokok proyek yang
diinginkan.Entrepreneur dimana
Manajer juga harus berusaha melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar
proyek bisa berjalan.Agen Peubah pada diri Manajer harus melopori pemakaian ide
yang baru dan inovatif dan berusaha keras untuk melakukan perubahan.
Kompetensi dan Orientasi Manajer
Proyek
Seorang manajer proyek bekerja
pada interface antara top management dan para teknolog tau teknisi, maka dia harus mempunyai kemampuan
manajerial dan sekaligus kompetensi teknis serta beberapa kualifikasi yang lain.
Otoritas
Otoritas
merupakan kekuatan yang dipunyai seseorang untuk memeberi perintah ke orang laini untuk melakukan sesuatu. Sifat
ini sangat identic oleh seorang manajer. Terdapat 2 macam otoritas yaitu
otoritas legal dan otoritas karismatik. Otoritas legal dan karismatik harus dipunyai oleh
seorang manajer proyek untuk mensukseskan proyek.
Memilih Manajer Proyek
Dalam
memilih seorang manajer proyek, haruslah diperhatikan empat kategori dibawah
ini yaitu:
1. Karakteristik Personal
·
Mempunyai kemampuan beradaptasi
yang tinggi
·
Mempunyai kemampuan memimpin
dan punya inisiatif
·
Percaya diri
·
Disiplin
·
Seorang yang generalis
·
Mampu membuat keputusan dalam
mengatasi masalah
·
Mampu menyeimbangkan antara
masalah teknis, waktu, biaya, dan faktor manusia
2. Keterampilan Perilaku
Seorang
manajer harus mempunyai kemampuan mendengarkan secara aktif, komunikator yang
baik dan bisa menjalin komunikasi secara formal.
3. Keterampilan Bisnis
Manajer
Proyek dituntut untuk mempunyai keterampilan ini. Keterampilan yang dimaksud
yaitu:
·
Pemahaman mengenai masalah
bisnis disuatu organisasi
·
Pemahaman manajemen secara umum
·
Kemampuan mengubah kebutuhan
bisnis menjadi proyek
·
Punya kemauan kuat untuk
mengajari, melatih, dan mengembangkan kemampuan bawahannya.
4. Kemampuan Teknis
Manajer
Proyek harus mempunyai keahlian dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan masalah teknis.
Anggota Tim Proyek
Anggota tim proyek terdiri dari:
1.
Contract Administrator
Terlibat dalam penyiapan proposal, negosiasi kontrak,
mengintegrasikan keperluan dalam kontrak dengan rencana proyek,
mengidentifikasikan dan perubahan-perubahan terhadap lingkup proyek, dan
lain-lain.
2.
Project Controller
Membantu manajer proyek dalam perencanaan, pengendalian, pelaporan,
dan evaluasi.
3.
Project Accountant
Membantu manajer proyek mengidentifikasikan tugas yang perlu
dikendalikan, estimasi biaya pekerjaan serta menginvestigasi masalah finansial.
4.
Customer Liason
Melakukan pembahasan teknis, membantuk dalam pengubahan kontrak,
serta bertanggungjawab menjaga hubungan baik kontraktor dengan customer.
5.
Production Coordinator
Bertanggungjawab untuk memonitoring setiap proses produksi yang ada,
serta mengkoordinasikan aspek-aspek produksi.
6.
Manajer Lapangan
Manajer ini berguna untuk
mengawasi pemasangan, pengujian, pemeliharaan dan penyearahan hasil akhir
proyek kepada pelanggan.
7.
Quality Assurance Supervisor
Mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan pemenuhan
kualitas sesuai kebutuhan.
Peran Lain di Luar Tim Proyek
Manajer Program
Orang
yang duduk pada jabatan ini akan mengawasi seluruh program proyek. Secara lebih
rinci tugas dari manajer program adalah:
·
Mengevaluasi kegiatan seluruh
manajer proyek
·
Memastikan arah semua proyek
ini tidak melenceng dari tujuan yang ada
·
Bekerja sama dengan pemimpin
fungsional dalam mengatasi masalah
·
Memastikan bahwa perubahan yang
terjadi pada proyek tetap memperhatikan biaya, waktu, dan peforma dari proyek
yang lain
·
Mengembangkan
kebijakan-kebijakan, serta teknik pengendalian manajemen proyek.
Manajemen Puncak
Manajemen puncak berfungsi untuk
mensukseskan pelaksanaan manajemen proyek. Tugas-tugasnya terdiri dari:
Ø
Menetapkan tanggungjawab dari
manajer proyek
Ø
Menentukan batas tanggungjawab
pengambilan keputusan dari manajer proyek
Ø
Menetapkan kebijaksanaan dalam
menyelesaikan konflik
Ø
Menjabarkan tujuan-tujuan guna
evaluasi performa manajer proyek
Ø
Mendukung sistem yang dipilih oleh
manajer proyek untuk perencanaan, pengendalian, pemeriksaan dan evaluasi
proyek.
Sumber : Santosa , Budi (2009) . Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi . Yogyakarta : Graha Ilmu .
0 komentar